
Cerita
Dewasa kali ini bermula pada Suatu siang di kampusku ceritanya waktu
siang itu cuacanya panas dan gerah banget rasanya!, keringat gw mengalir
seperti sungai (ciehhh terlalu mengada2 kayaknya!heheh ) dengan sapu
tangan warna coklat yg selalu gw bawa dan gw taruh di kantong celana
sebelah kanan, dan setengah tengak tengok di depan papan pengumuman
jadwal ujian, dan akupun segera melangkahkan kakiku ke kantin fakultas
ekonomi di belakang kampus tempat gw kulaih!
Beberapa adik angkatan di bawah gw
tersenyum menyapa ke arah gw sambil menundukkan kepala, gw kurang
seberapa mengenal mereka, tapi gw balas senyuman itu dengan ramah sambil
tetap menunjukkan kepinteran gw dengan membawa buku-buku akuntansi yang
super tebal dan berat! Pamer dikit nich biar dikira kutu buku!
Singkatnya cerita sex dewasa 17 tahun, setelah menenggak sebotol the
botol dingin dan segera membayarnya, gw kembali ke ruangan IV, menanti
kuliah siang yang terasa lama, karena waktu itu masih jam 11 lebih, dan
kampus sepi karena hari jum'at. Akupun memilih duduk di bangku semen di
bawah rindangnya pohon-pohon hijau ditaman ruangan IV.
Sekitar 13 menitan melamun, sesosok
gadis yang gw kenal melangkah tergesa-gesa sambil membetulkan kacamata,
dan tampak sama sibuknya kaya gw, membawa setumpuk buku yang tampak tak
seimbang dengan ukuran tangannya yang mungil. Gadis berkulit putih itu
tampak mengenali gw, lalu setengah berlari menghampiri gw sambil
mengurai seulas senyum manis, Haloo serunya. Haloo juga, sahut gw...Dia
langsung mengibaskan tangannya ke bangku semen tempatku duduk, takut ada
debu yang akan mengotori celana jeans putih ketatnya, seketat jeans itu
membelit pantat indahnya yang terbungkus G-sting berenda yang membuat
mata lelaki tak bekijap melihatnya, yang nampak samar tercetak padat
pada lekukan antara paha, selangkangan, dan batas paha belakangnya, gw
sedikit menelan ludah melihat pemandan seperti itu!hahahaha…nyem nyem
mantabs
Dia menunduk, tak sengaja
memperlihatkan bra krem berendanya yang tampak menggantung ragu,
menampakkan belahan dan sedikit puting kemerahan dari dadanya yang
berukuran B kayaknya, lalu segera mengambil posisi duduk menyilangkan
kaki di sampingku dan memulai obrolan dengan segala keluh kesah
kerepotannya di rumah mengerjakan tugas akuntansi manajemen, sampai
ribetnya mengurusi manajemen pabrik pakaian milik ayahnya yang sedikit
mengalami mis-manajemen ceritanya!
Gw menanggapinya dengan senyum dan
komentar-komentar singkat yang membangun, sampai tanpa sadar tangannya
mendarat di tengah pahaku, tak sengaja menyenggol kemaluanku yang entah
kenapa menegang sejak dia duduk beberapa menit yang lalu, spontan dia
nyeletuk bingung (atau berlagak bingung?) : Eh, lho, kamu kok 'bangun'?
Sejak kapan, hayooo...mikirin apa? Pasti yang jorok-jorok ya?, dan
komentar itu semakin panjang seiring makin merahnya mukaku, gw hanya
bisa menunduk malu.
Tanpa bisa kutebak dia memberikan
sebuah kejutan yang sangat-sangat membuat gw surprise setengah mati
jantungan Emmm, mau 'dibantuin' ngga? Penjelasan : Gadis itu adalah
Dewiq, pacarku selama 1 tahun ini, dan kita udah biasa ngentot gitu
pemirsa , gitu lho pembaca setia cerita sex dewasa 17 tahun ini
Wow, pikirku, hemmm, gw setengah
bingung juga, bagaimana kita bisa 'gituan' di kampus? Setengah sadar
bibirku mengucap, Wah, wikk...dimana?, Kita ke lantai 3 aja yuk, kan
masih sepi?, setengah ragu namun dikalahkan oleh nafsu, gw menurut saja
dengan sarannya. Biar nggak bikin curiga OB nya kampus yang bagian
nge-pel, Dewiq pun beranjak duluan ke lantai 3 dan langsung menuju kamar
mandi, lalu menguncinya dari dalam, selang 5 menit, gw menyusul naik ke
lantai 3 dan setelah memastikan sama sekali tidak ada orang, gw menuju
kamar mandi yang letaknya di pojok dan relatif terhalang pembatas
ruangan, gw mengetuk pintu kamar mandi yang tertutup!
Cklik, terdengar slot dibuka, lalu gw
mendorong pelan pintu itu sedikit, menyelinap, lalu cepat-cepat
menutupnya seraya menghela nafas panjang karena deg-deg'an sekaligus
capek merasakan terjalnya tangga ruangan IV. Dewiq tersenyum sambil
langsung menarik pinggangku mendekat, sehingga bibirku yang setengah
terbuka langsung dilumat nya. Buku-buku ku hampir jatuh, segera kutaruh
di tepi bak kamar mandi dengan setengah terburu-buru, dan langsung
tanganku ter-alih membuka kancing kemeja Dewiq, dan menyelipkan tanagnku
ke sela-sela bra-putih nya.
Bunyi kecipak ciuman seolah bergema,
menyadarkan kami yg larut dalam ciuman untuk mengurangi volume suara
yang akan membuat orang 'penasaran' saat mendengarnya itu. Gw yang
sangat tak sabar mencumbu Dewiq dengan ganas, leher dan telinganya tak
luput dari sasaran jilatan lidahku, yang membuatnya mendesah manja.
Dilepasnya kacamatanya dan ditaruh di dalam tasnya yang tergantung di
pintu, lalu tangannya beraksi dengan lihai melepas kancing celana,
memelorotkan celana panjang kainku, dan menyelipkan tangannya untuk
meraih, menarik, dan meng-urut batang kemaluanku yang menegang dan
puncaknya berubah kemerahan karena terangsang.
Gw juga melakukan hal yang sama dengan
menarik celana panjang jeans ketat nya sebatas paha, berikut celana
dalam putih berendanya yang sexy, lalu meraba kemaluannya dengan gemas,
karena bulu-bulunya tampak selesai dicukur, sehingga belahan pinknya
sangat menggoda. Jari telunjuk dan manis tangan kananku mengarah ke
bibir kemaluannya dan menariknya ke samping kiri dan kanan, sementara
jari tengahku memainkan klitorisnya yang mungil dan mulai menegang.
OOuucchh... Rintih Dewiq di telinggw sambil matanya berkerjap-kerjap
merasakan nikmat yang menjalari tubuhnya. Ssshhh...Ahhh, balasku
merasakan nikmatnya kocokan tangan Dewiq yang dibasahi sedikit air.
Sambil terus meremas dada mungilnya yang mulus, adegan slaing meraba itu
berlangsung selama beberapa menit.
Anga...,bisiknya sambil mendorong
tubuhku perlahan menjauh, gw mengerti apa yang dimauinya. Gw membantunya
melepas celana jeans dan celana dalamnya, menggantungnya di dekat tas.
Dewiq lalu duduk di tepian bak kamar mandi, satu kakinya diangkat ke
atas kloset duduk, tangannya ke belakang menyangga tubuhnya, dan
setengah meliuk menggoda dengan tatapan penuh birahinya, dia
menyorongkan vaginanya ke depan, sambil tangannya meraih dadanya sediri,
memilin putingnya, dan meremas payudaranya dengan gerakan memutar ke
atas.
Gw langsung melepas celanaku,
menaruhnya, lalu segera berjongkok di depan selangkangan Dewiq, lalu
menjilati belahan vaginanya yang terbuka lebar, menjejalkan hidungku,
menghirup aroma wangi khas vaginanya yang selalu harum karena dia rajin
membasuhnya dengan ramuan jawa dan meminum jamu-jamu yang selalu membuat
kondisi vaginanya fresh. Sshhh...Ahhh... desahnya sambil meremas
rambutku. Kuselipkan dua jemariku, kuputar dan kutusukkan perlahan
dalam-dalam, lalu kutarik dengan cepat, untuk kembali kuhunjamkan ke
dalam sambil menjilati ujung klitorisnya...Dewiq semakin menggelinjang
ke-enak-an, bibirnya digigit, dan mulai meracau.
Didorongnya pundakku tiba-tiba, dan
keluar kata singkat dari bibirnya yang berpulas lipstik pink tipis
menggoda : Duduk di kloset gih..., senyumnya tersimpul...Gw segera
bangkit, menutup kloset, dan duduk di atasnya, mengangkangkan kaki,
sehingga batang kemaluanku mendongak seolah menantang, dengan testis
terkerut karena terangsang. Dewiq tak berlama-lama, langsung berlutut
bertumpu pada kedua telapak atas kakiku yang masih bersepatu,
memandangku sebentar dengan gemas. Kuelus rambut sebahunya, kuremas
gemas, lalu kudorong perlahan ke arahku. Seolah menngerti,
dikerjapkannya dengan jenaka kedua bola matanya, bibirnya menyungkup
menyambut kepala penisku yang sudah demikian merona
merah...cup...dikecupnya, lalu dijulurkannya lidahnya tepat pada lubang
bagian atas, ditariknya garis ke bawah lewat jalur pada kepala penis,
batang bawah, terus ke bawah, dan di lahapnya sebelah bola testisku,
dikulum, dipijat digigit kecil, dan diputarnya kembali lidahnya ke atas,
membuatku menggelinjang tertahan. Sungguh sensasi yang sangat luar
biasa...
Aksi nekat kami masih berlangsung
sampai saat terdengar suara langkah mendekat yang membuat desah nafas
kami sama-sama tertahan sesaat... Sssttt..., instruksiku singkat agar
Dewiq menghentikan aktifitasnya. Kami sama-sama diam sampai akhirnya
suara langkah yang sempat mendekat itu beranjak terdengar menjauh. Kami
saling memandang dengan sedikit rasa tegang dan deg-deg'an yang masih
tersisa dalam hati...Tapi kemudian berubah menjadi senyum merona pada
wajah kami masing-masing
Batang kemaluanku yang sempat melemas
kembali digenggam oleh Dewiq, sambil kembali dia dengan gemas mengecup
dan mengulum penisku, dengan sesekali membuat gerakan deep throat yang
membuat nafasku tertahan,seolah akan mencapai klimaks saja.
Angaaa...eemmmhhh...masukin sekarang aja ya? Pintanya manja. Akupun
segera berdiri dan membimbing kedua lengannya untuk bangkit. Gw berdiri
membelakanginya, sementara dia membalikkan diri untuk berpegang pada
tepian bak kamar mandi, mengambil posisi menungging sambil berdiri. Gw
segera mengelus pantatnya yang mulus & menggairahkan itu, mencari
sela-sela di antara rambut kemaluannya yang tipis, daging bertumpuk
kemerahan itu tampak menggoda dengan sedikit lelehan bening yang
mengalir basah.
Gw mengarahkan batang penisku ke
belahan merekah itu dengan tangan kiri, sementara tangan kananku
terlingkar lewat paha kanan Dewiq, membuat huruf V terbalik dari arah
depan, membuka bibir kemaluannya agar mempermudah penetrasi. Kugesekkan
kepala penisku perlahan untuk merasakan sensasi hangatnya cairan
miliknya, dan setelah licin, gw mulai mendorong kepala penisku ke dalam
mulut vaginanya yang mulai melebar, terus semakin dalam, setelah masuk
sepertiganya gw berhenti.
Kedua belah tanganku meraih
payudaranya dari belakang, merabanya, memberi pijatan kecil pada
putingnya yang menegang, meremasnya, sementara Dewiq membalikkan
lehernya ke arah mukaku. Gw menggapai bibirnya yang
terbuka,mengulumnya,memainkan lidahku di dalam mulutnya yang
mengeluarkan rintihan-rintihan pelan, sambil menggerakkan pantatku
dengan gerakan mendorong ke depan, membuat penisku semakin tertanam
dalam hangatnya dua belah daging lembut lembap yang seolah merangkul dan
menghisapnya dalam sebuah lobang hitam.
Emmmhhkkk...Ahk... Suara Dewiq
tertahan sesaat gw menancapkan penisku dengan gerakan tusukan mendalam,
bibirnya masih menempel dan mendesah, mengeluarkan aroma nafas hangatnya
yang mulai memburu. Dewiq menggoyangkan pantatnya dengan gerakan
memutar, sementara gw memaju-mundurkan penisku dengan sedikit
memiringkan pantatku, menciptakan sensasi luar biasa bagi kami
berdua...Aaahhh...Eehhk...Ouch...angaa..., seru nya perlahan sambil
terus menggoyangkan pantatnya. Peluh menetes di lehernya yang kujilati,
dan cairan dari kemaluannya membuat sensasi suara bergesekan yang
terdengar merdu di telinganya!
Cpak...cpak...Sllliurrppp...,
membuatku semakin bersemangat meremas payudara Dewiq yang saat ini
demikian keras. Masukin yang dalem dooo...ngg..., pintanya. Gw
menurutinya dengan memperlahan gerakanku dengan tetap mempertahankan
ritme, irama, dan tusukan yang semakin intensif, agresif dan dalam.
Ingin gw memandang wajah Dewiq lebih leluasa saat bercinta, gw mencabut
kemaluanku, membalikkan badan Dewiq dengan segera, mendudukkannya di
tepian bak kamar mandi, membimbing kedua kakinya melingkari pantatku,
dan kembali gw menusukkan penisku. Gw memluk punggungnya, menahan
tubuhnya agar tak terjatuh ke belakang, sambil terus menggoyangkan
pantatku, menggauli Dewiq yang terengah-engah sambil memejamkan matanya
sambil menciumi bibir dan mulutku dengan penuh gairah.Anga...cepetin
donk, please, gw mau nyampai nih..., serunya di antara desahan nafas
yang memburu dan lenguhannya yang menggairahkan. Gw menciumi bibirnya
sambil mempercepat gerakanku, menahan agar teriakan orgasmenya tak
terdengar dari luar kamar mandi.
Anga, sekarang
ya...sekarang...!, gw memberi beberapa tusukan mendalam sambil
menggoyang pantatku memutar,Sleppp...sleppp..., dan disambut gelora
dahsyat hentakan tubuh Dewiq yang terhempas pada dada dan perutku.
Aaahhkk...Anga...Ooucchhhkgg..Ermmmhhh, tangannya menggapai testisku dan
meremasnya, membuat gerakan ku semakin mendalam di dalam hangatnya
vagina Dewiq yang mengeluarkan lelehan lendir bening keputihan yang
membasahi seluruh batang penis dan testisku. Dewiq melemas, namun masih
memeluk dan menciumiku...Ah, curang, kamu belum nyampai ya? tanyanya.
Iya nih, sahutku sambil tersenyum...Kamu memang perkasa ya, pujinya. Ah,
bisa aja kamu, gw lalu mencabut penisku, dan tampak lelehan dari
vaginanya menetes ke lantai kamar mandi, dan sebagian mengalir di paha
mulusnya. Ayo sini gw keluarin kamu, katanya singkat, dan gw
dibimbingnya duduk di kloset, dia membelakangiku, duduk di atas
pangkuanku dengan mengangkangkan kakinya lebar-lebar, sambil tangan
kirinya membimbing penisku kembali membelah vaginanya yang basah...
Aaahhhsss......Enak banget wiq, seruku
di telinganya saat dia mulai menaik-turunkan pantatnya, memompa sumur
sperma gw untuk segera muncrat ke atas, ke dalam vagina
hangatnya...Dewiq mengerang bergairah saat kubantu menghempaskan
pantatnya dalam-dalam, sehingga gw bisa merasakan bahwa seluruh
kedalaman vaginanya telah kujelajahi, tekstur vaginanya yang rapat
terasa mentok pada satu permukaan yang kuyakini sebagai mulut rahim,
terasa licin, padat, keras, menghantam permukaan kepala penisku
berkali-kali.
Ahhh, wiqqqq, sini balik badan,
instruksiku, yang langsung disambut gerakan cepat Dewiq mencabut
penisku, memutar badannya menghadapku, untuk kemudian kembali menaiki
pelana pangkuanku. Tanpa dibantu kedua tangannya, Dia menduduki penisku
dengan cepat, sehingga langsung melesak ke dalam vaginanya dengan cepat
dan penuh sensasi. Gw menaik turunkan pantat kenyalnya berkali- kali
sampai pada satu titik, gw merasa akan orgasme. Kukulum puting dadanya
yang menegang merah, kuhisap, dan seiring gw mencapai klimaksku, kucium
bibirnya dengan ganas, sambil mengerang dalam belitan lidah Dewiq yang
terampil.
Aaaahhkk...wiqq...Ouuuchh...Emmmhh..kk...,
pahagw menegang sesaat, pantatku terhunjam dalam, batang kemaluanku
hilang tertelan vaginanya yang merekah merah, spermgw muncrat deras ke
dalam vaginanya yang disambut lenguhan panjang Dewiq yang ternyata
meraih orgasmenya untuk kali yang kedua...Ahhhh, Anga..., Tubuhnya
memompa beberapa kali sampai penisku melemah... Lelehan spermgw dan
cairan vaginanya meluber keluar membasahi paha, selangkangan, dan
kemaluan kami...Dewiq menciumiku dengan lembut...Kamu hebat banget sih,
sayang, senyumnya...Gw hanya menjawab pujiannya dengan senyuman...
Setelah membasuh diri bergantian, saat
akan keluar dari pintu, tiba-tiba penisku menegang kembali entah apa
sebabnya.wiqq...gw masih..., Dewiq langsung menjamah batang penisku dari
luar celana yang telah kukenakan. Tanpa berkata lebih lanjut, secara
cepat dia membuka resleting dan mengeluarkan batang penisku, Dasar, kok
nggak dari tadi sih, serunya gemas. Gw hanya nyengir. Selanjutnya Ia
langsung berjongkok dan melakukan blow job,Kamu ngga'capek?, tanyaku,
dia hanya menggelengkan kepala, sambil terus menghisap batang kemaluanku
dari pangkal ke ujung dengan rapat dan cepat, tangannya meremas
testisku dengan lembut, dan tangan satunya mengocok batang penis sampai
lehernya dengan cepat...Ahhh,wiq, gw keluar sekarang...
Crrrttt...crrrttt...Mulut Dewiq terasa semakin liat dan hangat dengan
tumpahan spermgw dalam mulutnya, dibalurkannya ke seluruh batang
kemaluanku untuk kemudian dihisapnya dengan keras sampai lepas,
ditelannya cairan semen itu mentah-mentah...
Gw selalu terpesona dengan aksinya
menelan cairan kelelakian tanpa ada rasa canggung itu. Selesai mengelap
mulutnya, dia mencium bibirku, membuatku merasakan sendiri rasa sisa
cairan semenku, memberi sensasi ciuman luar biasa ini! Dan kamipun
berciuman hangat di kedua pipi dan kening, sebelum perlahan setengah
mengendap-endap, Dewiq terlebih dahulu keluar dari kamar mandi menuju
ruang kuliah, dan setelah gw kembali membasuh diri, gw segera
menyusulnya ke ruang kelas dan duduk di sebelahnya. Beberapa anak yang
telah datang di kelas melihat ke arah kami dan menguraikan senyum sapaan
seperti biasa kepada kami berdua, maklum, di kampus kami sudah terkenal
berpacarana2 Di sela-sela mata kuliah yang diajarkan siang itu, Dewiq
membisikkan sebuah kata di telinggw : Anga...I love you so muachh you so
hot today
membuatku tersenyum dan semangat, walau jujur, siang itu panas sekali tapi gimana ya ngentot dengan pacar dikampus beda banget rasanya! begitu nikmatnya petualangan ngentot cewek di kampus! Mau coba? Gw ga tanggung resiko kalau kalian ketahuan berbuat mesum di kampus lho! Bisa bisa kalian di skor!